Pada tanggal 26 Februari 2024, guru besar Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Muhammad Ibrahim Al-Asymawi melanjutkan safari Dauroh KehAswaja-an dengan mengunjungi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung, Ahad (26/2/2024) disambut langsung oleh para pengasuh.
Kak Muhammad Sibtu Umar dalam sambutan pengasuh menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan atas kedatangan Prof. Ibrahim yang masih keturunan ulama terkenal dengan menggunakan Bahasa Arab.
“Beliau Prof. Muhammad Ibrahim adalah sosok mulia yang masih keturunan ulama terkenal pengarang kitab syarh jurumiyah al-asymawi, semoga kita mendapat banyak faedah, ilmu, barokah dan kemanfaatanya”, puji Kak Umar pada acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut.
Menjawab itu, Prof. Ibrahim merasa senang dan merasakan kehangatan muslim indonesia yang tak jauh berbeda dengan kondisi masyarakat Mesir karena mengedepankan sifat moderat dan menghormati ulama.
“Jagalah manhaj ini, manhaj wasatiyah, manhaj yang dibawa Al-azhar, yakni moderasi dan ramah, jangan sampai terbawa kelompok ekstrim dan fundametal”, pesan beliau kepada muslim Indonesia.
Prof. Ibrahim memangkas ceramahnya dengan membacakan khotimat Kitab Minhajul Abidin dan acara ditutup dengan do’a pada pukul 22.00 WIB.(red/fiya; rep/naja)
Kak Muhammad Sibtu Umar dalam sambutan pengasuh menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan atas kedatangan Prof. Ibrahim yang masih keturunan ulama terkenal dengan menggunakan Bahasa Arab.
“Beliau Prof. Muhammad Ibrahim adalah sosok mulia yang masih keturunan ulama terkenal pengarang kitab syarh jurumiyah al-asymawi, semoga kita mendapat banyak faedah, ilmu, barokah dan kemanfaatanya”, puji Kak Umar pada acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut.
Menjawab itu, Prof. Ibrahim merasa senang dan merasakan kehangatan muslim indonesia yang tak jauh berbeda dengan kondisi masyarakat Mesir karena mengedepankan sifat moderat dan menghormati ulama.
“Jagalah manhaj ini, manhaj wasatiyah, manhaj yang dibawa Al-azhar, yakni moderasi dan ramah, jangan sampai terbawa kelompok ekstrim dan fundametal”, pesan beliau kepada muslim Indonesia.
Prof. Ibrahim memangkas ceramahnya dengan membacakan khotimat Kitab Minhajul Abidin dan acara ditutup dengan do’a pada pukul 22.00 WIB.(red/fiya; rep/naja)
Choiruddin
Detail Penulis